TEKNIK DAN CARA BUDIDAYA JAMUR TIRAM SERTA PEMELIHARAANNYA
TEKNIK DAN CARA BUDIDAYA JAMUR TIRAM
Usaha budidaya jamur tiram seringkali mengalami kegagalan karena teknik
dan cara budidaya yang kurang benar. Meskipun gampang, perlu
diperhatikan faktor-faktor seperti lingkungan, kebersihan, serta
konsistensi selama perawatan. Jika faktor-faktor tersebut tidak bisa
dipenuhi dengan baik maka hasilnya pun kurang optimal bahkan besar
kemungkinan berpotensi mendatangkan kegagalan.
Jamur tiram putih berwarna putih agak krem dengan diameter tubuh 3-14
cm. Jamur ini memiliki miselium. Tubuh buah jamur inilah yang bernilai
ekonomis tinggi dan menjadi tujuan dari budidaya jamur tiram. Teknik
budidaya jamur tiram mulai dari persiapan hingga pasca panen sangat
perlu diperhatikan agar pelaku usaha benar-benar memahami sehingga lebih
menguasai dalam pemeliharaan maupun pengendalian hama tanaman.
Persiapan Penanaman Jamur Tiram
Sebelum melakukan penanaman, hal-hal yang menunjang budidaya jamur tiram
harus sudah tersedia, diantaranya rumah kumbung baglog, rak baglog,
bibit jamur tiram, dan peralatan budidaya. (Bisa Anda lihat di artikel
Persiapan Usaha Budidaya Jamur Tiram). Usahakan budidaya jamur tiram
menggunakan bibit bersertifikat yang dapat dibeli dari petani lain atau
dinas pertanian setempat. Peralatan budidaya jamur tiram cukup
sederhana, harga terjangkau, bahkan kita bisa memanfaat peralatan dapur.
Untuk mengoptimalkan hasil dalam usaha budidaya jamur tiram di dataran
rendah dapat dilakukan dengan modifikasi terhadap bahan media dan
takarannya, yakni dengan menambah atau mengurangi takaran tiap-tiap
bahan dari standar umumnya. Dalam usaha skala kecil, eksperimen dalam
menentukan takaran bahan media merupakan hal yang sangat penting guna
memperoleh takaran yang pas. Hal ini mengingat jamur yang dibudidayakan
di lingkungan tumbuh berbeda tentu membutuhkan nutrisi dan media yang
berbeda pula tergantung pada kondisi lingkungan setempat. Hingga saat
ini belum ada standar komposisi media untuk budidaya jamur tiram di
dataran rendah, sehingga petani memodifikasi media dan lingkungan
berdasarkan pengalaman dan kondisi masing-masing.
Sebagai media tumbuh jamur tiram, serbuk gergaji berfungsi sebagai
penyedia nutrisi bagi jamur. Kayu yang digunakan sebaiknya kayu keras
karena serbuk gergaji kayu jenis tersebut sangat berpotensi dalam
meningkatkan hasil panen jamur tiram. Hal ini karena kayu keras banyak
mengandung selulosa yang dibutuhkan oleh jamur. Jenis-jenis kayu keras
yang bisa digunakan sebagai media tanam jamur tiram antara lain sengon,
kayu kampung, dan kayu mahoni. Untuk mendapatkan serbuk kayu pembudidaya
harus memperolehnya ditempat penggergajian kayu. Sebelum digunakan
sebagai media biasanya sebuk kayu harus dikompos terlebih dahulu agar
bisa terurai menjadi senyawa yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna
oleh jamur. Proses pengomposan serbuk kayu dilakukan dengan cara
menutupnya menggunakan plastik atau terpal selama 1-2 hari. Pengomposan
berlangsung dengan baik jika terjadi kenaikan suhu sekitar 50 derajat C.
Alternatif bahan yang bisa digunakan untuk mengganti serbuk kayu adalah
berbagai macam ampas, misal ampas kopi, ampas kertas, ampas tebu, dan
ampas teh. Namun, berdasarkan pengalaman petani jamur tiram di dataran
rendah, media yang baik untuk digunakan tetap serbuk gergaji kayu.
Media berupa dedak/bekatul dan tepung jagung berfungsi sebagai substrat
dan penghasil kalori untuk pertumbuhan jamur. Sebelum membeli dedak dan
tepung jagung, sebaiknya pastikan dahulu bahan-bahan tersebut masih
baru. Jika memakai bahan yang sudah lama dikhawatirkan sudah terjadi
fermentasi yang dapat berakibat pada tumbuhnya jenis jamur yang tidak
dikehendaki. Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan dedak maupun teung
jagung memberikan kualitas hasil jamur yang sama karena kandungan
nutrisi kedua bahan tersebut mirip. Namun, penggunaan dedak dianggap
lebih efisien karena bisa memangkas biaya dan cenderung mudah dicari
karena banyak dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Kapur (CaCo3) berfungsi
sebagai sumber mineral dan pengatur pH. Kandungan Ca dalam kapur dapat
menetralisir asam yang dikeluarkan meselium jamur yang juga bisa
menyebabkan pH media menjadi rendah.
Wadah yang digunakan untuk meletakkan campuran media adalah kantong
plastik bening tahan panas (PE 0,002) berukuran 20 cm x 30 cm. Adapun
komposisi media semai adalah serbuk gergaji 100 kg; tepung jagung 10 kg;
dedak halus atau bekatul 10 kg; kompos 0,5 kg; kapur (CaCo3) 0,5 kg;
dan air 50-60%. Ada dua hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan
penanaman bibit jamur, yaitu sterilisasi bahan dan sterilisasi baglog.
Sterilisasi Bahan
Sebelum dicampur dengan media lain, serbu kayu dan dedak disterilisasi
terlebih dahulu menggunakan oven selama 6-8 jam pada suhu 100 derajat C.
Dengan sterilisasi tersebut selain mengurangi mikroorganisme penyebab
kontaminsasi juga menguranngi kadar air pada serbuk gergaji kayu. Dengan
demikian, media menjadi lebih kering. Kedua bahan tersebut kemmudian
dicampur dan diberi air sekitar 50—60% hingga adonan menjadi kalis dan
bisa dikepal. Air berfungsi dalam penyerapan nutrisi oleh miselium. Air
yang digunakan harus air bersih untuk mengurangi resiko kontaminasi
organisme lain dalam media. Dalam memasukkan media ke dalam plastik,
media harus benar-benar padar agar jamur yang dihasilkan bisa banyak.
Jadi pastikan bahwa bahan-bahan telah cukup padat di dalam plastik
dengan cara menekan—nekan adonan hingga benar-benar padat, kemudian
bagian atas kantong dipasang cincin paralon dan selanjutnya kantong
plastik ditutup dengan sumbat kapas dan diikat dengan karet.
Sterilisasi Baglog
Sterilisasi baglog dilakukan dengan cara memasukkan baglog ke dallam
autoclave atau pemanas/steamer dengan suhu 121 derajat C selama 15
menit. Untuk mengganti penggunaan autoclave atau streamer, dapat
menggunakan drum dengan kapasitas besar atau mampu menampung sekitar 50
baglog dan dipanasi di atas kompor minyak atau dapat juga menggunakan
oven. Memang, sterilisasi baglog menggunakan drum memakan waktu lebih
lama, yaitu sekitar 8 jam, tetapi dianggap lebih menghemat biaya.
Setelah proses sterilisasi selesai, baglog kemudian didinginkan, yakni
dengan mematikan alat sterilisasi dan membiarkan suhunya turun sedikit
demi sedikit. Setelah proses pendinginan, baru kemudian dilakukan
penanaman bibit jamur.
PENANAMAN DAN PEMELIHARAAN JAMUR TIRAM
Salah satu penentu keberhasilan budidaya jamur tiram adalah kebersihan
dalam melakukan proses budidayanya, baik kebersihan tempat, alat, maupun
pekerjanya. Hal ini karena kebersihan adalah hal yang mutlak harus
dipenuhi. Untuk itu, tempat untuk penanaman sebaiknya harus dibersihkan
dahulu dengan sapu, lantai dan dindingnya dibersihkan menggunakan
disinfektan. Alat yang digunakan untuk menanam juga harus disterilisasi
menggunakan alkohol dan dipanaskan di atas api lilin. Selain itu, selama
melakukan penanaman para pekerja juga idealnya menggunakan masker. Hal
ini bertujuan untuk memperkecil terjadinya kontaminasi.
Dalam budidaya jamur tiram hal yang juga harus diperhatikan adalah
menjaga suhu dan kelembaban ruang agar tetap pada standar yang
dibutuhkan. Jika cuaca lebih kering, panas, atau berangin, tentu akan
mempengaruhi suhu dan kelembaban dalam kumbung sehingga air cepat
menguap. Bila demikian, sebaiknya frekuensi penyiraman ditingkatkan.
Jika suhu terlalu tinggi dan kelembaban kurang, bisa membuat tubuh jamur
sulit tumbuh atau bahkan tidak tumbuh. Oleh karena itu, atur juga
sirkulasi udara di dalam kumbung agar jamur tidak cepat layu dan mati.
Pengaturan sirkulasi dapat dilakukan dengan cara menutup sebagian lubang
sirkulasi ketika angin sedang kencang. Sirkulasi dapat dibuka semua
ketika angin sedang dalam kecepatan normal. Namun, yang terpenting
adalah jangan sampai jamur kekurangan udara segar.
PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT PADA BUDIDAYA JAMUR TIRAM
Selain pemeliharaan baglog, dalam budidaya jamur tiram juga perlu
dilakukan perawatan untuk mencegah atau mengendalikan hama dan penyakit
yang mungkin bisa menyerang jamur tiram. Hama dan penyakit yang
menyerang jamur tiram tentu dipengaruhi oleh keadaan lingkungan maupun
jamur itu sendiri. Sehingga antara tempat budidaya yang satu dan yang
lain, serangan hama penyakit kemungkinan dapat berbeda-beda.
RAHASIA BERTANI JMUR SUPER DAN SEHAT, DENGAN CLOROFIL
PRODUKSI JAMUR ANDA AKAN LEBIH BAGUS, LEBIH BANYAK DAN LEBIH SEHAT,
KARENA CLOROFIL MENGANDUNG VIT YG BAGUS BUAT BUDI DAYA JAMUR, CARANYA
DISEMPROTKAN SAAT PAGI DAN SORE SAAT JAMUR BUTUH ASUPAN AIR. CLOROFIL
JUGA BISA MENGENDALIKAN JAMUR AGAR LEBIH TAHAN DRI PENYAKIT.
DOSIS 1 TUTUP BOTOL DICAMPUR DGN 1 BOTOL 250 ML AIR, LALU DISEMPROTKAN, DIGUNAKAN 2 X DLM SEHARI. SEMPROT YG CUKUP.
DIJAMIN 100 % SUKSES !!
INFO CLOROFIL HUB. 081332795857.
HAMA PENYAKIT JAMUR TIRAM
Ulat
Ulat merupakan hama yang paling banyak ditemui dalam budidaya jamur
tiram. Ada tiga faktor penyebab kemunculan hama ini yaitu faktor
kelembaban, kotoran dari sisa pangkal/bonggol atau tangkai jamur dan
jamur yang tidak terpanen, serta lingkungan yang tida bersih.
Hama ulat muncul ketika kelembaban udara berlebihan. Oleh sebab itu,
hama ulat sering dijumpai ketika musim hujan. Pencegahan menjadi solusi
terbaik untuk mengatasi hama ini adalah dengan mengatur sirkulasi udara.
Caranya dengan membuka lubang sirkulasi dan untuk sementara proses
penyiraman keumbung dihentikan.
Pangkal jamur yang tertinggal di baglog saat pemanenan dapat menimbulkan
binatang kecil seperti kepik. Kepik inilah yang menjadi penyebab
munculnya hama ulat. Sementara jamur yang tidak terpanen kemungkinan
terjadi karena jamur tidak muncul keluar sehingga luput saat pemanenan
dan menjadi busuk. Hal ini menyebabkan munculnya ulat. Sebaiknya, ketika
melakukan pemanenan baglog telah dipastikan kebersihannya sehingga
tidak ada pangkal atau batang dan jamur yang tidak terpanen.
Ulat bisa saja muncul karena rumah kumbung ataupun sekitar kumbung tidak
berseih. Misalnya adanya kandang ternak atau tanaman di sekitar rumah
kumbung.
Untuk mencegah dan mengatasi serangan hama ulat, lakukan pembersihan
rumah kumbung dan sekitar rumah kumbung dengan melakukan penyemprotan
formalin.
Semut, Laba-laba, dan Kleket (sejenis moluska)
Secara mekanis hama semut dan laba-laba dapat diatasi dengan membongkar
sarangnya dan menyiramnya dengan minyak tanah. Sedangkan secara kemis
hama tersebut dapat dikendalikan dengan penyemprotan insektisida. Cara
ini merupakan cara terakhir dan usahakan untuk menghindari penggunaan
insektisida jika serangan tidak parah karena produk jamur merupakan
produk organik. Keuntungan jika pemberantasan hama serangga dilakukan
dengan cara mekanis antara lain, dapat memangkas biaya selama perawatan
dan juga ramah lingkungan. Sementara itu hama kleket kerap dijumpai pada
mulut baglog. Untuk mengendalikannya juga dilakukan dengan cara
mekanis, yaitu mengambilnya dengan tangan.
TUMBUHNYA CENDAWAN ATAU JAMUR LAIN
Jamur lain yang kerap mengganggu jamur tiram adalah Mucor sp., Rhizopus
sp., Penicillium sp., dan Aspergillus sp. pada substrat atau baglog.
Serangan jamur-jamur tersebut bersifat patogen yang ditandai dengan
timbulnya miselium berwarna hitam, kuning, hijau, dan timbulnya lendir
pada substrat. Miselium-miselium tersebut mengakibatkan pertumbuhan
jamur tiram terhambat atau bahkan tidak tumbuh sama sekali. Penyakit ini
dapat disebabkan karena lingkungan dan peralatan saat pembuatan media
penanaman kurang bersih atau karena lingkungan kumbung yang terlalu
lembab. Untuk mengatasi penyakit ini, lingkungan dan peralatan ketika
pembuatan media dan penanaman perlu dijaga kebersihannya. Kelembaban di
dalam kumbung juga diatur agar tidak berlebihan. Penyakit ini dapat
menyerang baglog yang sudah dibuka ataupun masih tertutup. Jika baglog
sudah terserang maka harus segera dilakukan pemusnahan dengan cara
dikeluarkan dari kumbung kemudian dibakar.
Tangkai Memanjang
Tangkai Memanjang
Penyakit ini merupakan penyakit fisiologis yang ditandai dengan tangkai
jamur memanjang dengan tubuh jamur kecil tidak dapat berkembang
maksimal. Penyakit tangkai memanjang disebabkan karena kelebihan CO2
akibat ventilasi udara yang kurang sempurna. Agar tidak terserang
penyakit ini harus dilakukan pengaturan ventilasi dalam kumbung
seoptimal mungkin.
PANEN DAN PASCA PANEN
Pemanenan merupakan kegiatan budidaya yang selalu dinantikan oleh pelaku
usaha. Untuk mendapatkan hasil yang optimal maka penanaman selama panen
dan pasca panen harus dilakukan dengan baik.
Waktu dan Cara Panen Jamur Tiram
Jamur tiram termasuk jenis tanaman budidaya yang memiliki masa panen
cukup cepat. Panen jamur tiram dapat dilakukan dalam jangka waktu 4o
hari setelah pembibitan atau setelah tubuh buah berkembang maksimal,
yaitu sekitar 2-3 minggu setelah tubuh buah terbentuk. Perkembangan
tubuh buah jamur tiram yang maksimal ditandai pula dengan meruncngnya
bagian tepi jamur. Kriteria jamur yang layak untuk dipanen adalah jamur
yang berukuran cukup besar dan bertepi runcing tetapi belum mekar penuh
atau belum pecah. Jamur dengan kondisi demikian tidak mudah rusak jika
dipanen. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi ketika produk
dipasarkan, misalnya keseragaman berat dan ukuran jamur tiram.
Penanganan Pasca Panen Jamur Tiram
Penanganan yang dilakukan usai pemanenan jamur tiram bertujuan untuk
menciptakan hasil akhir yang berkualitas sehingga sesuai dengan
permintaan pasar. Berikut beberapa tahapan agar produk jamur tiram yang
dihasilkan berkualitas baik.
Penyortiran
Jamur yang telah dipanen harus segera dicuci dengan air bersih, kemudian
bagian tubuh buahnya dipisahkan deri pangkalnya. Proses pencucian dan
pemisahan ini penting untuk dilakukan karena bila selama proses budidaya
petani menggunakan pestisida, biasaya racun pestisida akan mengendap
pada bagian pangkal dan masih memungkinkan terdapat residu yang
tertinggal pada tubuh buah. Setelah diyakini kebersihannya, proses
sortasi dilakukan untuk mengelompokkan jamur tiram berdasarkan bentuk
dan ukurannya. Hal ini bertujuan untuk memperoleh hasil yang seragam
sehingga akan menarik minat konsumen saat dipasarkan.
Pengemasan dan Transportasi Hasil Panen Jamur Tiram
Pengemasan jamur tiram segar biasanya menggunakan plastik kedap udara.
Semakin sedikit udara yang ada di dalam plastik, jamur tiram semakin
tahan lama untuk disimpan. Namun, idealnya penyimpanan dengan plastik
kedap udara hanya dapat mempertahankan kesegaran jamur tiram selama 2-4
hari. Oleh karena itu, agar jamur tiram segar yang dijual tetap dalam
kondisi baik, proses pengangkutan/transportasi tidak boleh terlalu lama
dari proses pengemasannya. Seandainya jarak pengangkutan cukup jauh,
sebaiknya alat transportasi dilengkapi dengan ruangan berpendingin.
(@petunjukbudidaya)
Peran Habbatusauda dalam Terapi Kanker
Penyakit kanker merupakan
penyakit yang masih menjadi momok menakutkan bagi siapa saja, baik yang
sudah terkena maupun yang belum. Hal ini dikarenakan terapi yang tuntas
dan efektif bagi kanker masih menjadi pekerjaan rumah bagi kalangan
terapis, baik konvensional maupun alternative.
Habbatussauda yang merupakan bahan terapi thibbun nabawi, diyakini memiliki khasiat dan menjadi solusi bagi semua penyakit kecuali maut. Hal ini didasarkan kepada sabda Nabi saw, yang menyebutkan bahwa Habbatussauda merupakan obat bagi segala penyakit kecuali kematian.
Habbatussauda yang merupakan bahan terapi thibbun nabawi, diyakini memiliki khasiat dan menjadi solusi bagi semua penyakit kecuali maut. Hal ini didasarkan kepada sabda Nabi saw, yang menyebutkan bahwa Habbatussauda merupakan obat bagi segala penyakit kecuali kematian.
Serangkaian riset sudah dilakukan untuk menguji khasiat Habbatussauda di dalam menanggulangi sel kanker. Riset tersebut ada yang bersifat uji in vitro, ada juga yang uji in vivo. Ada yang baru diujikan kepada hewan percobaan, namun ada juga yang sudah diujikan kepada manusia.
Beberapa riset tersebut di antaranya adalah:
1. Antitumor activity of an ethanol extract of Nigella sativa seeds
Penelitian dilakukan di Turki, di Medical faculty, Pathology Department Harran University. Dimuat di Jurnal Biologia Bratislava, halaman 735-740.
Dalam penelitian ini dibuktikan bahwa Extrak Ethanol Nigella sativa (Habbatussauda) memiliki efek mereduksi proliferasi sel, mengurangi proses pembelahan sel dan juga sintesis DNA dari penyakit Ehrlich Ascites Tumor pada tikus.
Penelitian dilakukan di Turki, di Medical faculty, Pathology Department Harran University. Dimuat di Jurnal Biologia Bratislava, halaman 735-740.
Dalam penelitian ini dibuktikan bahwa Extrak Ethanol Nigella sativa (Habbatussauda) memiliki efek mereduksi proliferasi sel, mengurangi proses pembelahan sel dan juga sintesis DNA dari penyakit Ehrlich Ascites Tumor pada tikus.
2. The antitumor activity of thymoquinone and thymohydroquinone in vitro and in vivo
Penelitian ini mengungkap fakta bahwa thymoquinone dan thymohydroquinone memiliki efek antitumor dengan meningkatkan aktifitas antiproliferasi melawan pertumbuhan sel tumor baik in vitro maupun in vivo dengan baik. Hanya saja mekanismenya bagaimana masih belum terjawab dengan memuaskan.
Penelitian inipun masih sebatas pada sel kanker pada tikus.
Penelitian ini dilakukan oleh para ahli dari
Penelitian ini mengungkap fakta bahwa thymoquinone dan thymohydroquinone memiliki efek antitumor dengan meningkatkan aktifitas antiproliferasi melawan pertumbuhan sel tumor baik in vitro maupun in vivo dengan baik. Hanya saja mekanismenya bagaimana masih belum terjawab dengan memuaskan.
Penelitian inipun masih sebatas pada sel kanker pada tikus.
Penelitian ini dilakukan oleh para ahli dari
? Division of Molecular Medicine, Rudjer Boskovic Institute, Zagreb, Croatia.
- Department of Biochemistry and Food chemistry, Faculty of Chemical Technology, Split, Croatia.
- Faculty of Sciences, Department of Physical Chemistry, University of Geneva, 1204 Geneva, Switzerland
Penelitian ini dimuat di Jurnal Experimental Oncology 28, 220-224, September, 2006.
3. In vitro inhibition of growth and induction of apoptosis in cancer cell lines by thymoquinone
Dalam study ini ditemukan bukti bahwa Thymoquinone yang merupakan komponen dari Habbatussauda memiliki aktifitas antineoplastik (antikanker) pada beberapa jenis sel kanker, yakni kanker tulang, kanker payudara dan juga kanker ovarium (indung telur). Penelitian ini melibatkan langsung sel kanker manusia yakni MCF-7 (sel kanker payudara/human breast adenocarcinoma) BG-01 (sel kanker ovarium/human ovarian adenocarcinoma) dan COS31/rCDDP (Cisplatin resistan osteosarcoma/sel kanker tulang) yang diujikan secara in vitro (di luar tubuh penderita). Dalam study ini juga ditemukan bukti bahwa Habbatussauda memiliki aktivitas cytotoxic terhadap sel-sel kanker tersebut dan tidak berpengaruh terhadap sel-sel normal yang sehat. Ini merupakan sifat kandidat bahan kemoterapi di masa depan.
Dalam study ini ditemukan bukti bahwa Thymoquinone yang merupakan komponen dari Habbatussauda memiliki aktifitas antineoplastik (antikanker) pada beberapa jenis sel kanker, yakni kanker tulang, kanker payudara dan juga kanker ovarium (indung telur). Penelitian ini melibatkan langsung sel kanker manusia yakni MCF-7 (sel kanker payudara/human breast adenocarcinoma) BG-01 (sel kanker ovarium/human ovarian adenocarcinoma) dan COS31/rCDDP (Cisplatin resistan osteosarcoma/sel kanker tulang) yang diujikan secara in vitro (di luar tubuh penderita). Dalam study ini juga ditemukan bukti bahwa Habbatussauda memiliki aktivitas cytotoxic terhadap sel-sel kanker tersebut dan tidak berpengaruh terhadap sel-sel normal yang sehat. Ini merupakan sifat kandidat bahan kemoterapi di masa depan.
Penelitian dimuat di INTERNATIONAL JOURNAL OF ONCOLOGY 22: 107-113, 2003. Penelitian dilakukan oleh para ahli dari Department of Pathology, College of Veterinary Medicine, The University of Tennessee, Knoxville dan Cancer Center, The University of Tennessee Medical Center, Knoxville, USA.
4. Phase I Safety and Clinical Activity Study of Thymoquinone in Patients with Advanced Refractory Malignant Disease
Penelitian ini menganalisa efek samping Thymoquinone yang terdapat dalam Habbatussauda dan tingkat keamanannya saat dipakai pada manusia untuk berbagai jenis kanker beserta dosisnya. Jenis kanker yang diteliti:
1. Non small cell lung carcinoma (kanker paru-paru)
2. Hepatocellular carcinoma (kanker liver)
3. Prostatic carcinoma (kanker prostate)
4. Diffuse large B- cells Lymphoma
5. Colonic adenocarcinoma (kanker kolon/usus besar)
6. Breast carcinoma (kanker payudara)
7. Pancreatic carcinoma (kanker pancreas)
8. Gastric carcinoma (kanker lambung)
9. Liomyosarcoma (kanker rahim)
10. Renal cell carcinoma (kanker ginjal)
11. Carcinoma of Unknown Origin (kanker yang tak diketahui asalnya)
Dalam penelitian ini diketahui bahwa Thymoquinone memiliki batas
toleransi dimana tidak menimbulkan efek samping maupun efek merugikan di
range dosis 75 mg hingga 2600 mg/hari.
Penelitian dilakukan oleh para ahli dari
Penelitian dilakukan oleh para ahli dari
- ?Department of Internal Medicine/Oncology, College of Medicine, King Faisal University, King Fahd Hospital of the University, Al-Khobar, Eastern Province, Kingdom of Saudi Arabia.
- Department of Physiology, College of Medicine, King Faisal University, Dammam, Saudi Arabia.
Dan dimuat di Shiraz E Medical Journal, Vol. 10, No. 3, July 2009.
Faktor Pencetus Kanker:
Dari Luar:
Dari Luar:
- Zat kimia dalam makanan maupun dari udara.
- Berbagai mikroorganisme,baik virus,bakteri,maupun parasit yang menyebabkan infeksi dapat bersifat onkogenik,yaitu penyebab timbulnya tumor,bahkan karsinogenik contohnya : virus hepatitis B dan non A - non B merupakan inisiator penyebab terjadinya kanker hati.
- Paparan radiasi.
- Rangsangan Fisik/Trauma Fisik berulang.
- Rokok
- Hormon: Hormon adalah zat yang dihasilkan kelenjar tubuh yang fungsinya adalah mengatur kegiatan alat-alat tubuh dan selaput tertentu. Pada beberapa penelitian diketahui bahwa pemberian hormon tertentu secara berlebihan dapat menyebabkan peningkatan terjadinya beberapa jenis kanker seperti payudara, rahim, indung telur dan prostat (kelenjar kelamin pria).
Dari Dalam:
- Obesitas berpengaruh pada metabolisme estrogen, Yaitu sejenis hormon yang berperan timbulnya kanker vagina,rahim,payudara dan hati
- Genetis.
- Kekebalan Tubuh rendah.
Cara Habbatussauda mengendalikan sel kanker:
1. Sebagai antioksidan yang melindungi sel sehat agar tak gampang berubah menjadi ganas.
2. Sebagai zat yang cytotoksik, yakni menyerang dan menghancurkan sel kanker, namun tidak merusak sel sehat/normal.
3. Menghambat proliferasi dan pembelahan sel kanker.
4. Menghambat terbentuknya neovaskularisasi (pembentukan pembuluh darah baru) yang digunakan kanker untuk berkembang.
Kendala praktis dalam terapi kanker menggunakan Habbatussauda:
1. Tidak yakinnya pasien di dalam menjalani terapi dan cenderung bersifat coba-coba saja. Hal ini mengakibatkan pasien berhenti dari terapi begitu mengalami hal-hal yang dirasa aneh di saat terapi. Karena menganggap semua hal yang tidak nyaman tersebut berasal dari bahan terapinya.
2. Terlalu yakin dengan bahan terapi, sehingga mengabaikan factor dosis di dalam proses terapinya. Padahal penerapan dosis yang tepat merupakan bagian dari ikhtiar yang juga harus diperhatikan dan harus ditempuh.
3. Penderita kanker adalah obyek labil yang mudah terbujuk dengan metode terapi yang ditawarkan bahkan oleh orang yang bukan ahlinya. Ketika seseorang menderita kanker, tiba-tiba semua orang dianggap dokter spesialis, dan dokter spesialis yang sesungguhnya menjadi tak bermanfaat advisnya serta dianggap awam.
4. Habbatussauda yang ada di pasaran masih berupa bahan simplisia. Sehingga membutuhkan dosis besar dalam terapinya yang menyebabkan konsumsi herbal menjadi tak nyaman.
5. Belum banyaknya riset yang merumuskan secara langsung dosis yang pas untuk berbagai jenis kanker yang berbeda.
1. Tidak yakinnya pasien di dalam menjalani terapi dan cenderung bersifat coba-coba saja. Hal ini mengakibatkan pasien berhenti dari terapi begitu mengalami hal-hal yang dirasa aneh di saat terapi. Karena menganggap semua hal yang tidak nyaman tersebut berasal dari bahan terapinya.
2. Terlalu yakin dengan bahan terapi, sehingga mengabaikan factor dosis di dalam proses terapinya. Padahal penerapan dosis yang tepat merupakan bagian dari ikhtiar yang juga harus diperhatikan dan harus ditempuh.
3. Penderita kanker adalah obyek labil yang mudah terbujuk dengan metode terapi yang ditawarkan bahkan oleh orang yang bukan ahlinya. Ketika seseorang menderita kanker, tiba-tiba semua orang dianggap dokter spesialis, dan dokter spesialis yang sesungguhnya menjadi tak bermanfaat advisnya serta dianggap awam.
4. Habbatussauda yang ada di pasaran masih berupa bahan simplisia. Sehingga membutuhkan dosis besar dalam terapinya yang menyebabkan konsumsi herbal menjadi tak nyaman.
5. Belum banyaknya riset yang merumuskan secara langsung dosis yang pas untuk berbagai jenis kanker yang berbeda.
Dosis awal Kanker : 40 kapsul
Habbatussauda dibuka cangkang kapsulnya, campur dengan 3 sendok makan
madu dan 2 sendok minyak habbatussauda. Buat adonan, dan adonan tersebut
dimakan dalam sehari. Lakukan tiap hari. Dosis bisa dinaikkan hingga
100 kapsul per hari.
Oleh Dr. Insan Agung N
Peran habbatusauda dalam Mencegah Stroke
STROKE termasuk penyakit pembuluh darah otak yang
ditandai dengan kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi
karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Berkurangnya
aliran darah dan oksigen ini bisa dikarenakan adanya sumbatan,
penyempitan atau pecahnya pembuluh darah.
Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu:
1. Stroke iskemik yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan
aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti. 80% stroke
adalah stroke Iskemik. Stroke iskemik ini dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
A. Stroke Trombotik: proses terbentuknya thrombus yang membuat penggumpalan.
B. Stroke Embolik: Tertutupnya pembuluh arteri oleh bekuan darah.
C. Hipoperfusion Sistemik: Berkurangnya aliran darah ke seluruh bagian tubuh karena adanya gangguan denyut jantung.
B. Stroke Embolik: Tertutupnya pembuluh arteri oleh bekuan darah.
C. Hipoperfusion Sistemik: Berkurangnya aliran darah ke seluruh bagian tubuh karena adanya gangguan denyut jantung.
2. Stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh
darah otak. Hampir 70% kasus stroke hemoragik terjadi pada penderita
hipertensi.
Stroke hemoragik ada 2 jenis, yaitu:
A. Hemoragik Intraserebral: pendarahan yang terjadi didalam jaringan otak.
B. Hemoragik Subaraknoid: pendarahan yang terjadi pada ruang subaraknoid (ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak).
A. Hemoragik Intraserebral: pendarahan yang terjadi didalam jaringan otak.
B. Hemoragik Subaraknoid: pendarahan yang terjadi pada ruang subaraknoid (ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak).
Berdasarkan lokasinya di tubuh, gejala-gejala stroke terbagi menjadi berikut:
1. Bagian sistem saraf pusat : Kelemahan otot (hemiplegia), kaku, menurunnya fungsi sensorik
2. Batang otak, dimana terdapat 12 saraf kranial: menurun kemampuan membau, mengecap, mendengar, dan melihat parsial atau keseluruhan, refleks menurun, ekspresi wajah terganggu, pernafasan dan detak jantung terganggu, lidah lemah.
3. Cerebral cortex: aphasia, apraxia, daya ingat menurun, hemineglect, kebingungan.
Jika tanda-tanda dan gejala tersebut hilang dalam waktu 24 jam, dinyatakan sebagai Transient Ischemic Attack (TIA), dimana merupakan serangan kecil atau serangan awal stroke.
2. Batang otak, dimana terdapat 12 saraf kranial: menurun kemampuan membau, mengecap, mendengar, dan melihat parsial atau keseluruhan, refleks menurun, ekspresi wajah terganggu, pernafasan dan detak jantung terganggu, lidah lemah.
3. Cerebral cortex: aphasia, apraxia, daya ingat menurun, hemineglect, kebingungan.
Jika tanda-tanda dan gejala tersebut hilang dalam waktu 24 jam, dinyatakan sebagai Transient Ischemic Attack (TIA), dimana merupakan serangan kecil atau serangan awal stroke.
Faktor Penyebab Stroke
Faktor resiko medis, antara lain Hipertensi (penyakit tekanan darah
tinggi), Kolesterol, Aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah),
Gangguan jantung, diabetes, Riwayat stroke dalam keluarga, Migrain.
Faktor resiko perilaku, antara lain Merokok (aktif & pasif), Makanan
tidak sehat (junk food, fast food), Alkohol, Kurang olahraga,
Mendengkur, Kontrasepsi oral, Narkoba, Obesitas.
80% pemicu stroke adalah hipertensi dan arteriosklerosis, Menurut
statistik. 93% pengidap penyakit trombosis ada hubungannya dengan
penyakit tekanan darah tinggi.
Pemicu stroke pada dasarnya adalah, suasana hati yang tidak nyaman
(marah-marah), terlalu banyak minum alkohol, merokok dan senang
mengkonsumsi makanan yang berlemak.
KERJA HABBATUSSAUDA MENCEGAH STROKE:
1. mengontrol/menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi) yang menjadi factor resiko.
2. mengontrol kadar kolesterol darah
3. mencegah terjadinya arteriosclerosis (penyempitan/pengerasan pembuluh darah)
4. mengandung
1. mengontrol/menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi) yang menjadi factor resiko.
2. mengontrol kadar kolesterol darah
3. mencegah terjadinya arteriosclerosis (penyempitan/pengerasan pembuluh darah)
4. mengandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar