/** Kotak Iklan **/ .kotak_iklan {text-align: center;} .kotak_iklan  img {margin: 0px 5px 5px 0px;padding: 5px;text-align: center;border: 1px solid #ddd;} .kotak_iklan  img:hover {border: 1px solid #333}

MANDIRI DENTAL SUPLAY

SELAMAT DATANG DI BLOG JUAL BAHAN DAN ALAT2 KESEHATAN GIGI.
KAMI DATANG BAGI YG MENCARI ALTERNATIF PASANG GIGI DENGAN HARGA EKONOMIS !?
KAMI BERPENGALAMAN SUDAH LEBIH DARI 17 Th. JADI JGN RAGU !!
SEGERA HUB. KAMI...
HP. 082142831833 atau HP: 081332795857 / BBM: 512EC943C

HOME / OFFICE:"
" MANDIRI DENTAL SHOP "

JL. GOLF KK.23 SOOKO, MOJOKERTO,
SALAM...SUKSES !

BANK BRI, A/N. KHOIRUN
No Rek. 371501010925539

ATAU

BANK JATIM, A/n. Sholeh Suprayitno
No Rek. 0322775202

TERIMAKASIH

Kamis, 30 Oktober 2014

TEKNIK DAN CARA BUDIDAYA JAMUR TIRAM SERTA PEMELIHARAANNYA

TEKNIK DAN CARA BUDIDAYA JAMUR TIRAM SERTA PEMELIHARAANNYA

TEKNIK DAN CARA BUDIDAYA JAMUR TIRAM

Standard
Image
Usaha budidaya jamur tiram seringkali mengalami kegagalan karena teknik dan cara budidaya yang kurang benar. Meskipun gampang, perlu diperhatikan faktor-faktor seperti lingkungan, kebersihan, serta konsistensi selama perawatan. Jika faktor-faktor tersebut tidak bisa dipenuhi dengan baik maka hasilnya pun kurang optimal bahkan besar kemungkinan berpotensi mendatangkan kegagalan.
Jamur tiram putih berwarna putih agak krem dengan diameter tubuh 3-14 cm. Jamur ini memiliki miselium.  Tubuh buah jamur inilah yang bernilai ekonomis tinggi dan menjadi tujuan dari budidaya jamur tiram. Teknik budidaya jamur tiram mulai dari persiapan hingga pasca panen sangat perlu diperhatikan agar pelaku usaha benar-benar memahami sehingga lebih menguasai dalam pemeliharaan maupun pengendalian hama tanaman.

Persiapan Penanaman Jamur Tiram

Sebelum melakukan penanaman, hal-hal yang menunjang budidaya jamur tiram harus sudah tersedia, diantaranya rumah kumbung baglog, rak baglog, bibit jamur tiram, dan peralatan budidaya. (Bisa Anda lihat di artikel Persiapan Usaha Budidaya Jamur Tiram). Usahakan budidaya jamur tiram menggunakan bibit bersertifikat yang dapat dibeli dari petani lain atau dinas pertanian setempat. Peralatan budidaya jamur tiram cukup sederhana, harga terjangkau, bahkan kita bisa memanfaat peralatan dapur.
Untuk mengoptimalkan hasil dalam usaha budidaya jamur tiram di dataran rendah dapat dilakukan dengan modifikasi terhadap bahan media dan takarannya, yakni dengan menambah atau mengurangi takaran tiap-tiap bahan dari standar umumnya. Dalam usaha skala kecil, eksperimen dalam menentukan takaran bahan media merupakan hal yang sangat penting guna memperoleh takaran yang pas. Hal ini mengingat jamur yang dibudidayakan di lingkungan tumbuh berbeda tentu membutuhkan nutrisi dan media yang berbeda pula tergantung pada kondisi lingkungan setempat. Hingga saat ini belum ada standar komposisi media untuk budidaya jamur tiram di dataran rendah, sehingga petani memodifikasi media dan lingkungan berdasarkan pengalaman dan kondisi masing-masing.
Sebagai media tumbuh jamur tiram, serbuk gergaji berfungsi sebagai penyedia nutrisi bagi jamur. Kayu yang digunakan sebaiknya kayu keras karena serbuk gergaji kayu jenis tersebut sangat berpotensi dalam meningkatkan hasil panen jamur tiram.  Hal ini karena kayu keras banyak mengandung selulosa yang dibutuhkan oleh jamur. Jenis-jenis kayu keras yang bisa digunakan sebagai media tanam jamur tiram antara lain sengon, kayu kampung, dan kayu mahoni. Untuk mendapatkan serbuk kayu pembudidaya harus memperolehnya ditempat penggergajian kayu. Sebelum digunakan sebagai media biasanya sebuk kayu harus dikompos terlebih dahulu agar bisa terurai menjadi senyawa yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna oleh jamur. Proses pengomposan serbuk kayu dilakukan dengan cara menutupnya menggunakan plastik atau terpal selama 1-2 hari. Pengomposan berlangsung dengan baik jika terjadi kenaikan suhu sekitar 50 derajat C.
Alternatif bahan yang bisa digunakan untuk mengganti serbuk kayu adalah berbagai macam ampas, misal ampas kopi, ampas kertas, ampas tebu, dan ampas teh. Namun, berdasarkan pengalaman petani jamur tiram di dataran rendah, media yang baik untuk digunakan tetap serbuk gergaji kayu.
Media berupa dedak/bekatul dan tepung jagung berfungsi sebagai substrat dan penghasil kalori untuk pertumbuhan jamur. Sebelum membeli dedak dan tepung jagung, sebaiknya pastikan dahulu bahan-bahan tersebut masih baru. Jika memakai bahan yang sudah lama dikhawatirkan sudah terjadi fermentasi yang dapat berakibat pada tumbuhnya jenis jamur yang tidak dikehendaki. Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan dedak maupun teung jagung memberikan kualitas hasil jamur yang sama karena kandungan nutrisi kedua bahan tersebut mirip. Namun, penggunaan dedak dianggap lebih efisien karena bisa memangkas biaya dan cenderung mudah dicari karena banyak dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Kapur (CaCo3) berfungsi sebagai sumber mineral dan pengatur pH. Kandungan Ca dalam kapur dapat menetralisir asam yang dikeluarkan meselium jamur yang juga bisa menyebabkan pH media menjadi rendah.
Wadah yang digunakan untuk meletakkan campuran media adalah kantong plastik bening tahan panas (PE 0,002) berukuran 20 cm x 30 cm. Adapun komposisi media semai adalah serbuk gergaji 100 kg; tepung jagung 10 kg; dedak halus atau bekatul 10 kg; kompos 0,5 kg; kapur (CaCo3) 0,5 kg; dan air 50-60%. Ada dua hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan penanaman bibit jamur, yaitu sterilisasi bahan dan sterilisasi baglog.

Sterilisasi Bahan

Sebelum dicampur dengan media lain, serbu kayu dan dedak disterilisasi terlebih dahulu menggunakan oven selama 6-8 jam pada suhu 100 derajat C. Dengan sterilisasi tersebut selain mengurangi mikroorganisme penyebab kontaminsasi juga menguranngi kadar air pada serbuk gergaji kayu. Dengan demikian, media menjadi lebih kering. Kedua bahan tersebut kemmudian dicampur dan diberi air sekitar 50—60% hingga adonan menjadi kalis dan bisa dikepal. Air berfungsi dalam penyerapan nutrisi oleh miselium. Air yang digunakan harus air bersih untuk mengurangi resiko kontaminasi organisme lain dalam media. Dalam memasukkan media ke dalam plastik, media harus benar-benar padar agar jamur yang dihasilkan bisa banyak. Jadi pastikan bahwa bahan-bahan telah cukup padat di dalam plastik dengan cara menekan—nekan adonan hingga benar-benar padat, kemudian bagian atas kantong dipasang cincin paralon dan selanjutnya kantong plastik ditutup dengan sumbat kapas dan diikat dengan karet.

Sterilisasi Baglog

Sterilisasi baglog dilakukan dengan cara memasukkan baglog ke dallam autoclave atau pemanas/steamer dengan suhu 121 derajat C selama 15 menit. Untuk mengganti penggunaan autoclave atau streamer, dapat menggunakan drum dengan kapasitas besar atau mampu menampung sekitar 50 baglog dan dipanasi di atas kompor minyak atau dapat juga menggunakan oven. Memang, sterilisasi baglog menggunakan drum memakan waktu lebih lama, yaitu sekitar 8 jam, tetapi dianggap lebih menghemat biaya.
Setelah proses sterilisasi selesai, baglog kemudian didinginkan, yakni dengan mematikan alat sterilisasi dan membiarkan suhunya turun sedikit demi sedikit. Setelah proses pendinginan, baru kemudian dilakukan penanaman bibit jamur.

PENANAMAN DAN PEMELIHARAAN JAMUR TIRAM

Salah satu penentu keberhasilan budidaya jamur tiram adalah kebersihan dalam melakukan proses budidayanya, baik kebersihan tempat, alat, maupun pekerjanya. Hal ini karena kebersihan adalah hal yang mutlak harus dipenuhi. Untuk itu, tempat untuk penanaman sebaiknya harus dibersihkan dahulu dengan sapu, lantai dan dindingnya dibersihkan menggunakan disinfektan. Alat yang digunakan untuk menanam juga harus disterilisasi menggunakan alkohol dan dipanaskan di atas api lilin. Selain itu, selama melakukan penanaman para pekerja juga idealnya menggunakan masker. Hal ini bertujuan untuk memperkecil terjadinya kontaminasi.
Dalam budidaya jamur tiram hal yang juga harus diperhatikan adalah menjaga suhu dan kelembaban ruang agar tetap pada standar yang dibutuhkan. Jika cuaca lebih kering, panas, atau berangin, tentu akan mempengaruhi suhu dan kelembaban dalam kumbung sehingga air cepat menguap. Bila demikian, sebaiknya frekuensi penyiraman ditingkatkan. Jika suhu terlalu tinggi dan kelembaban kurang, bisa membuat tubuh jamur sulit tumbuh atau bahkan tidak tumbuh. Oleh karena itu, atur juga sirkulasi udara di dalam kumbung agar jamur tidak cepat layu dan mati. Pengaturan sirkulasi dapat dilakukan dengan cara menutup sebagian lubang sirkulasi ketika angin sedang kencang. Sirkulasi dapat dibuka semua ketika angin sedang dalam kecepatan normal. Namun, yang terpenting adalah jangan sampai jamur kekurangan udara segar.

PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT PADA BUDIDAYA JAMUR TIRAM

Selain pemeliharaan baglog, dalam budidaya jamur tiram juga perlu dilakukan perawatan untuk mencegah atau mengendalikan hama dan penyakit yang mungkin bisa menyerang jamur tiram. Hama dan penyakit yang menyerang jamur tiram tentu dipengaruhi oleh keadaan lingkungan maupun jamur itu sendiri. Sehingga antara tempat budidaya yang satu dan yang lain, serangan hama penyakit kemungkinan dapat berbeda-beda.
RAHASIA BERTANI JMUR SUPER DAN SEHAT, DENGAN CLOROFIL PRODUKSI JAMUR ANDA AKAN LEBIH BAGUS, LEBIH BANYAK DAN LEBIH SEHAT, KARENA CLOROFIL MENGANDUNG VIT YG BAGUS BUAT BUDI DAYA JAMUR, CARANYA DISEMPROTKAN SAAT PAGI DAN SORE SAAT JAMUR BUTUH ASUPAN AIR. CLOROFIL JUGA BISA MENGENDALIKAN JAMUR AGAR LEBIH TAHAN DRI PENYAKIT.
DOSIS 1 TUTUP BOTOL DICAMPUR DGN 1 BOTOL 250 ML AIR, LALU DISEMPROTKAN, DIGUNAKAN 2 X DLM SEHARI. SEMPROT YG CUKUP.
DIJAMIN 100 % SUKSES !!
INFO CLOROFIL HUB. 081332795857.

HAMA PENYAKIT JAMUR TIRAM

Ulat

Ulat merupakan hama yang paling banyak ditemui dalam budidaya jamur tiram. Ada tiga faktor penyebab kemunculan hama ini yaitu faktor kelembaban, kotoran dari sisa pangkal/bonggol atau tangkai jamur dan jamur yang tidak terpanen, serta lingkungan yang tida bersih.
Hama ulat muncul ketika kelembaban udara berlebihan. Oleh sebab itu, hama ulat sering dijumpai ketika musim hujan. Pencegahan menjadi solusi terbaik untuk mengatasi hama ini adalah dengan mengatur sirkulasi udara. Caranya dengan membuka lubang sirkulasi dan untuk sementara proses penyiraman keumbung dihentikan.
Pangkal jamur yang tertinggal di baglog saat pemanenan dapat menimbulkan binatang kecil seperti kepik. Kepik inilah yang menjadi penyebab munculnya hama ulat. Sementara jamur yang tidak terpanen kemungkinan terjadi karena jamur tidak muncul keluar sehingga luput saat pemanenan dan menjadi busuk. Hal ini menyebabkan munculnya ulat. Sebaiknya, ketika melakukan pemanenan baglog telah dipastikan kebersihannya sehingga tidak ada pangkal atau batang dan jamur yang tidak terpanen.
Ulat bisa saja muncul karena rumah kumbung ataupun sekitar kumbung tidak berseih. Misalnya adanya kandang ternak atau tanaman di sekitar rumah kumbung.
Untuk mencegah dan mengatasi serangan hama ulat, lakukan pembersihan rumah kumbung dan sekitar rumah kumbung dengan melakukan penyemprotan formalin.

Semut, Laba-laba, dan Kleket (sejenis moluska)

Secara mekanis hama semut dan laba-laba dapat diatasi dengan membongkar sarangnya dan menyiramnya dengan minyak tanah. Sedangkan secara kemis hama tersebut dapat dikendalikan dengan penyemprotan insektisida. Cara ini merupakan cara terakhir dan usahakan untuk menghindari penggunaan insektisida jika serangan tidak parah karena produk jamur merupakan produk organik. Keuntungan jika pemberantasan hama serangga dilakukan dengan cara mekanis antara lain, dapat memangkas biaya selama perawatan dan juga ramah lingkungan. Sementara itu hama kleket kerap dijumpai pada mulut baglog. Untuk mengendalikannya juga dilakukan dengan cara mekanis, yaitu mengambilnya dengan tangan.

TUMBUHNYA CENDAWAN ATAU JAMUR LAIN

Jamur lain yang kerap mengganggu jamur tiram adalah Mucor sp., Rhizopus sp., Penicillium sp., dan Aspergillus sp. pada substrat atau baglog. Serangan jamur-jamur tersebut bersifat patogen yang ditandai dengan timbulnya miselium berwarna hitam, kuning, hijau, dan timbulnya lendir pada substrat. Miselium-miselium tersebut mengakibatkan pertumbuhan jamur tiram terhambat atau bahkan tidak tumbuh sama sekali. Penyakit ini dapat disebabkan karena lingkungan dan peralatan saat pembuatan media penanaman kurang bersih atau karena lingkungan kumbung yang terlalu lembab. Untuk mengatasi penyakit ini, lingkungan dan peralatan ketika pembuatan media dan penanaman perlu dijaga kebersihannya. Kelembaban di dalam kumbung juga diatur agar tidak berlebihan. Penyakit ini dapat menyerang baglog yang sudah dibuka ataupun masih tertutup. Jika baglog sudah terserang maka harus segera dilakukan pemusnahan dengan cara dikeluarkan dari kumbung kemudian dibakar.
Tangkai Memanjang
Penyakit ini merupakan penyakit fisiologis yang ditandai dengan tangkai jamur memanjang dengan tubuh jamur kecil tidak dapat berkembang maksimal. Penyakit tangkai memanjang disebabkan karena kelebihan CO2 akibat ventilasi udara yang kurang sempurna. Agar tidak terserang penyakit ini harus dilakukan pengaturan ventilasi dalam kumbung seoptimal mungkin.

PANEN DAN PASCA PANEN

Pemanenan merupakan kegiatan budidaya yang selalu dinantikan oleh pelaku usaha. Untuk mendapatkan hasil yang optimal maka penanaman selama panen dan pasca panen harus dilakukan dengan baik.

Waktu dan Cara Panen Jamur Tiram

Jamur tiram termasuk jenis tanaman budidaya yang memiliki masa panen cukup cepat. Panen jamur tiram dapat dilakukan dalam jangka waktu 4o hari setelah pembibitan atau setelah tubuh buah berkembang maksimal, yaitu sekitar 2-3 minggu setelah tubuh buah terbentuk. Perkembangan tubuh buah jamur tiram yang maksimal ditandai pula dengan meruncngnya bagian tepi jamur. Kriteria jamur yang layak untuk dipanen adalah jamur yang berukuran cukup besar dan bertepi runcing tetapi belum mekar penuh atau belum pecah. Jamur dengan kondisi demikian tidak mudah rusak jika dipanen. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi ketika produk dipasarkan, misalnya keseragaman berat dan ukuran jamur tiram.

Penanganan Pasca Panen Jamur Tiram

Penanganan yang dilakukan usai pemanenan jamur tiram bertujuan untuk menciptakan hasil akhir yang berkualitas sehingga sesuai dengan permintaan pasar. Berikut beberapa tahapan agar produk jamur tiram yang dihasilkan berkualitas baik.

Penyortiran

Jamur yang telah dipanen harus segera dicuci dengan air bersih, kemudian bagian tubuh buahnya dipisahkan deri pangkalnya. Proses pencucian dan pemisahan ini penting untuk dilakukan karena bila selama proses budidaya petani menggunakan pestisida, biasaya racun pestisida akan mengendap pada bagian pangkal dan masih memungkinkan terdapat residu yang tertinggal pada tubuh buah. Setelah diyakini kebersihannya, proses sortasi dilakukan untuk mengelompokkan jamur tiram berdasarkan bentuk dan ukurannya. Hal ini bertujuan untuk memperoleh hasil yang seragam sehingga akan menarik minat konsumen saat dipasarkan.

Pengemasan dan Transportasi Hasil Panen Jamur Tiram

Pengemasan jamur tiram segar biasanya menggunakan plastik kedap udara. Semakin sedikit udara yang ada di dalam plastik, jamur tiram semakin tahan lama untuk disimpan. Namun, idealnya penyimpanan dengan plastik kedap udara hanya dapat mempertahankan kesegaran jamur tiram selama 2-4 hari. Oleh karena itu, agar jamur tiram segar yang dijual tetap dalam kondisi baik, proses pengangkutan/transportasi tidak boleh terlalu lama dari proses pengemasannya. Seandainya jarak pengangkutan cukup jauh, sebaiknya alat transportasi dilengkapi dengan ruangan berpendingin. (@petunjukbudidaya)

Peran Habbatusauda dalam Terapi Kanker


Penyakit kanker merupakan penyakit yang masih menjadi momok menakutkan bagi siapa saja, baik yang sudah terkena maupun yang belum. Hal ini dikarenakan terapi yang tuntas dan efektif bagi kanker masih menjadi pekerjaan rumah bagi kalangan terapis, baik konvensional maupun alternative.

Habbatussauda yang merupakan bahan terapi thibbun nabawi, diyakini memiliki khasiat dan menjadi solusi bagi semua penyakit kecuali maut. Hal ini didasarkan kepada sabda Nabi saw, yang menyebutkan bahwa Habbatussauda merupakan obat bagi segala penyakit kecuali kematian.


Serangkaian riset sudah dilakukan untuk menguji khasiat Habbatussauda di dalam menanggulangi sel kanker. Riset tersebut ada yang bersifat uji in vitro, ada juga yang uji in vivo. Ada yang baru diujikan kepada hewan percobaan, namun ada juga yang sudah diujikan kepada manusia.

Beberapa riset tersebut di antaranya adalah:
1. Antitumor activity of an ethanol extract of Nigella sativa seeds
Penelitian dilakukan di Turki, di Medical faculty, Pathology Department Harran University. Dimuat di Jurnal Biologia Bratislava, halaman 735-740.
Dalam penelitian ini dibuktikan bahwa Extrak Ethanol Nigella sativa (Habbatussauda) memiliki efek mereduksi proliferasi sel, mengurangi proses pembelahan sel dan juga sintesis DNA dari penyakit Ehrlich Ascites Tumor pada tikus.
2. The antitumor activity of thymoquinone and thymohydroquinone in vitro and in vivo
Penelitian ini mengungkap fakta bahwa thymoquinone dan thymohydroquinone memiliki efek antitumor dengan meningkatkan aktifitas antiproliferasi melawan pertumbuhan sel tumor baik in vitro maupun in vivo dengan baik. Hanya saja mekanismenya bagaimana masih belum terjawab dengan memuaskan.
Penelitian inipun masih sebatas pada sel kanker pada tikus.
Penelitian ini dilakukan oleh para ahli dari

? Division of Molecular Medicine, Rudjer Boskovic Institute, Zagreb, Croatia.
  • Department of Biochemistry and Food chemistry, Faculty of Chemical Technology, Split, Croatia.
  • Faculty of Sciences, Department of Physical Chemistry, University of Geneva, 1204 Geneva, Switzerland
Penelitian ini dimuat di Jurnal Experimental Oncology 28, 220-224, September, 2006.
3. In vitro inhibition of growth and induction of apoptosis in cancer cell lines by thymoquinone
Dalam study ini ditemukan bukti bahwa Thymoquinone yang merupakan komponen dari Habbatussauda memiliki aktifitas antineoplastik (antikanker) pada beberapa jenis sel kanker, yakni kanker tulang, kanker payudara dan juga kanker ovarium (indung telur). Penelitian ini melibatkan langsung sel kanker manusia yakni MCF-7 (sel kanker payudara/human breast adenocarcinoma) BG-01 (sel kanker ovarium/human ovarian adenocarcinoma) dan COS31/rCDDP (Cisplatin resistan osteosarcoma/sel kanker tulang) yang diujikan secara in vitro (di luar tubuh penderita). Dalam study ini juga ditemukan bukti bahwa Habbatussauda memiliki aktivitas cytotoxic terhadap sel-sel kanker tersebut dan tidak berpengaruh terhadap sel-sel normal yang sehat. Ini merupakan sifat kandidat bahan kemoterapi di masa depan.

Penelitian dimuat di INTERNATIONAL JOURNAL OF ONCOLOGY 22: 107-113, 2003. Penelitian dilakukan oleh para ahli dari Department of Pathology, College of Veterinary Medicine, The University of Tennessee, Knoxville dan Cancer Center, The University of Tennessee Medical Center, Knoxville, USA.
4. Phase I Safety and Clinical Activity Study of Thymoquinone in Patients with Advanced Refractory Malignant Disease

Penelitian ini menganalisa efek samping Thymoquinone yang terdapat dalam Habbatussauda dan tingkat keamanannya saat dipakai pada manusia untuk berbagai jenis kanker beserta dosisnya. Jenis kanker yang diteliti:
1. Non small cell lung carcinoma (kanker paru-paru)
2. Hepatocellular carcinoma (kanker liver)
3. Prostatic carcinoma (kanker prostate)
4. Diffuse large B- cells Lymphoma
5. Colonic adenocarcinoma (kanker kolon/usus besar)
6. Breast carcinoma (kanker payudara)
7. Pancreatic carcinoma (kanker pancreas)
8. Gastric carcinoma (kanker lambung)
9. Liomyosarcoma (kanker rahim)
10. Renal cell carcinoma (kanker ginjal)
11. Carcinoma of Unknown Origin (kanker yang tak diketahui asalnya)
Dalam penelitian ini diketahui bahwa Thymoquinone memiliki batas toleransi dimana tidak menimbulkan efek samping maupun efek merugikan di range dosis 75 mg hingga 2600 mg/hari.
Penelitian dilakukan oleh para ahli dari
  • ?Department of Internal Medicine/Oncology, College of Medicine, King Faisal University, King Fahd Hospital of the University, Al-Khobar, Eastern Province, Kingdom of Saudi Arabia.
  • Department of Physiology, College of Medicine, King Faisal University, Dammam, Saudi Arabia.
Dan dimuat di Shiraz E Medical Journal, Vol. 10, No. 3, July 2009.
Faktor Pencetus Kanker:
Dari Luar:
  • Zat kimia dalam makanan maupun dari udara.
  • Berbagai mikroorganisme,baik virus,bakteri,maupun parasit yang menyebabkan infeksi dapat bersifat onkogenik,yaitu penyebab timbulnya tumor,bahkan karsinogenik contohnya : virus hepatitis B dan non A - non B merupakan inisiator penyebab terjadinya kanker hati.
  • Paparan radiasi.
  • Rangsangan Fisik/Trauma Fisik berulang.
  • Rokok
  • Hormon: Hormon adalah zat yang dihasilkan kelenjar tubuh yang fungsinya adalah mengatur kegiatan alat-alat tubuh dan selaput tertentu. Pada beberapa penelitian diketahui bahwa pemberian hormon tertentu secara berlebihan dapat menyebabkan peningkatan terjadinya beberapa jenis kanker seperti payudara, rahim, indung telur dan prostat (kelenjar kelamin pria).
Dari Dalam:
  • Obesitas berpengaruh pada metabolisme estrogen, Yaitu sejenis hormon yang berperan timbulnya kanker vagina,rahim,payudara dan hati
  • Genetis.
  • Kekebalan Tubuh rendah.

Cara Habbatussauda mengendalikan sel kanker:
1. Sebagai antioksidan yang melindungi sel sehat agar tak gampang berubah menjadi ganas.
2. Sebagai zat yang cytotoksik, yakni menyerang dan menghancurkan sel kanker, namun tidak merusak sel sehat/normal.
3. Menghambat proliferasi dan pembelahan sel kanker.
4. Menghambat terbentuknya neovaskularisasi (pembentukan pembuluh darah baru) yang digunakan kanker untuk berkembang.
Kendala praktis dalam terapi kanker menggunakan Habbatussauda:
1. Tidak yakinnya pasien di dalam menjalani terapi dan cenderung bersifat coba-coba saja. Hal ini mengakibatkan pasien berhenti dari terapi begitu mengalami hal-hal yang dirasa aneh di saat terapi. Karena menganggap semua hal yang tidak nyaman tersebut berasal dari bahan terapinya.
2. Terlalu yakin dengan bahan terapi, sehingga mengabaikan factor dosis di dalam proses terapinya. Padahal penerapan dosis yang tepat merupakan bagian dari ikhtiar yang juga harus diperhatikan dan harus ditempuh.
3. Penderita kanker adalah obyek labil yang mudah terbujuk dengan metode terapi yang ditawarkan bahkan oleh orang yang bukan ahlinya. Ketika seseorang menderita kanker, tiba-tiba semua orang dianggap dokter spesialis, dan dokter spesialis yang sesungguhnya menjadi tak bermanfaat advisnya serta dianggap awam.
4. Habbatussauda yang ada di pasaran masih berupa bahan simplisia. Sehingga membutuhkan dosis besar dalam terapinya yang menyebabkan konsumsi herbal menjadi tak nyaman.
5. Belum banyaknya riset yang merumuskan secara langsung dosis yang pas untuk berbagai jenis kanker yang berbeda.
Dosis awal Kanker : 40 kapsul Habbatussauda dibuka cangkang kapsulnya, campur dengan 3 sendok makan madu dan 2 sendok minyak habbatussauda. Buat adonan, dan adonan tersebut dimakan dalam sehari. Lakukan tiap hari. Dosis bisa dinaikkan hingga 100 kapsul per hari.
Oleh Dr. Insan Agung N

Peran habbatusauda dalam Mencegah Stroke



STROKE termasuk penyakit pembuluh darah otak yang ditandai dengan kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Berkurangnya aliran darah dan oksigen ini bisa dikarenakan adanya sumbatan, penyempitan atau pecahnya pembuluh darah.
Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu:
1. Stroke iskemik yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti. 80% stroke adalah stroke Iskemik. Stroke iskemik ini dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
A. Stroke Trombotik: proses terbentuknya thrombus yang membuat penggumpalan.
B. Stroke Embolik: Tertutupnya pembuluh arteri oleh bekuan darah.
C. Hipoperfusion Sistemik: Berkurangnya aliran darah ke seluruh bagian tubuh karena adanya gangguan denyut jantung.
2. Stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak. Hampir 70% kasus stroke hemoragik terjadi pada penderita hipertensi.
Stroke hemoragik ada 2 jenis, yaitu:
A. Hemoragik Intraserebral: pendarahan yang terjadi didalam jaringan otak.
B. Hemoragik Subaraknoid: pendarahan yang terjadi pada ruang subaraknoid (ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak).
Berdasarkan lokasinya di tubuh, gejala-gejala stroke terbagi menjadi berikut:
1. Bagian sistem saraf pusat : Kelemahan otot (hemiplegia), kaku, menurunnya fungsi sensorik
2. Batang otak, dimana terdapat 12 saraf kranial: menurun kemampuan membau, mengecap, mendengar, dan melihat parsial atau keseluruhan, refleks menurun, ekspresi wajah terganggu, pernafasan dan detak jantung terganggu, lidah lemah.
3. Cerebral cortex: aphasia, apraxia, daya ingat menurun, hemineglect, kebingungan.
Jika tanda-tanda dan gejala tersebut hilang dalam waktu 24 jam, dinyatakan sebagai Transient Ischemic Attack (TIA), dimana merupakan serangan kecil atau serangan awal stroke.
Faktor Penyebab Stroke
Faktor resiko medis, antara lain Hipertensi (penyakit tekanan darah tinggi), Kolesterol, Aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), Gangguan jantung, diabetes, Riwayat stroke dalam keluarga, Migrain.
Faktor resiko perilaku, antara lain Merokok (aktif & pasif), Makanan tidak sehat (junk food, fast food), Alkohol, Kurang olahraga, Mendengkur, Kontrasepsi oral, Narkoba, Obesitas.
80% pemicu stroke adalah hipertensi dan arteriosklerosis, Menurut statistik. 93% pengidap penyakit trombosis ada hubungannya dengan penyakit tekanan darah tinggi.
Pemicu stroke pada dasarnya adalah, suasana hati yang tidak nyaman (marah-marah), terlalu banyak minum alkohol, merokok dan senang mengkonsumsi makanan yang berlemak.
KERJA HABBATUSSAUDA MENCEGAH STROKE:
1. mengontrol/menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi) yang menjadi factor resiko.
2. mengontrol kadar kolesterol darah
3. mencegah terjadinya arteriosclerosis (penyempitan/pengerasan pembuluh darah)
4. mengandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar